Konservasi Tanah & Air
A.
Konservasi Tanah
Konservasi tanah adalah suatu upaya untuk mencegah
degradasi lahan akibat erosi oleh aliran air, perubahan unsur kimia sebagai
akibat dari penggunaan zat kimia pada lahan pertanian dan limbah rumah tangga,
serta pencemaran tanah akibat salinasi. Konservasi tanah bertujuan untuk
merehabilitas lahan kritis, mempertahankan kesuburan tanah, dan meningkatkan
fungsi hidrologis tanah. Ada tiga macam metode yang digunakan dalam konservasi
tanah, yaitu:
1.
Metode vegetatif
Metode ini digunakan untuk mengelola lahan miring,
dimana lahan tersebut ditanami dengan suatu tanaman tertentu sebagai sarana
untuk mengkonservasi lahan. Tanaman yang digunakan tersebut disebut tanaman
penutup tanah, tanaman penutup tanah ini selain berfungsi untuk mencegah erosi
juga dapat berperan untuk memperbaiki struktur tanah, menambah bahan organik
tanah, mencegah proses pencucian unsur hara, serta mengurangi fluktuasi
temperatur tanah.
Tanaman yang digunakan dalam metode vegetatif harus
mampu berkembang dengan baik, memiliki banyak daun, mudah dikembangbiakkan,
memiliki akar yang mengikat ke dalam tanah tetapi tidak mengganggu jalur
nutrisi tanaman pokok, tahan penyakit dan kondisi kering, tidak berduri atau
bersulur, dan tahan pangkasan. Beberapa contoh penerapan metode vegetatif
adalah cover crop, countur planting, menanam tanaman dengan lajur
berselang-seling di lereng dengan kemiringan 6% - 10%, crop rotation,
reboisasi, dan penanaman rumput di saluran pembuangan.
2.
Metode mekanik
Metode mekanik digunakan untuk mengelola tanah darat
(lahan tegalan) dengan menggunakan sarana fisik seperti tanah dan batu. Tujuan
pemberian sarana fisik ini adalah untuk memperlambat aliran air permukaan,
mengurangi erosi, serta menampung dan mengalirkan aliran air permukaan.
Beberapa contoh pengaplikasian metode ini adalah pengolahan tanah berkontur,
pengolahan secara minimum, mengatur alur angin, dan adanya rotasi tanaman.
3.
Metode kimia
Metode
konservasi secara kimia merupakan suatu cara konservasi tanah dengan memanfaatkan
soil conditioner atau bahan-bahan yang dapat meningkatkan permeabilitas tanah.
Hal ini dilakukan untuk memperbaiki struktur tanah sehingga tanah akan tetap
resisten terhadap erosi. Metode konservasi
jenis ini biasanya dilakukan pada lahan pertanian dan perkebunan yang
baru dibuka.
B.
Konservasi Air
Konservasi air
merupakan upaya untuk mengatur penyediaan air khususnya pada saat musim kemarau
dengan meningkatkan volume air tanah untuk memperbesar daya simpan air. Contoh konservasi
air adalah embung dan dam parit.
1.
Embung merupakan waduk
berukuran mikro di lahan pertanian yang dibangun untuk menampung kelebihan air
di musim hujan. Air yang ditampung tersebut selanjutnya digunakan sebagai
sumber irigasi pertanian di musim kemarau atau di saat curah hujan makin
jarang.
2.
Dam parit merupakan suatu
bangunan konservasi air berupa bendungan kecil pada parit-parit alamiah atau
sungai-sungai kecil yang dapat menahan air dan meningkatkan tinggi muka air
untuk disalurkan sebagai air irigasi.
Konservasi air dan tanah
sudah banyak diterapkan di berbagai daerah, salah satu daerah yang melakukan
konservasi tanah dan air adalah Kabupaten Kutai Barat, Kalimantan Timur.
Beberapa masyarakat di Kabupaten Kutai Barat, khususnya warga Tanjung Isuy menerapkan
metode konservasi air berupa pembuatan embung yang kemudian digunakan untuk
irigasi lahan pertanian. Warga membuat kolam yang besar untuk menampung air
hujan agar pada musim kemarau lahan tetap mendapatkan asupan air yang cukup. Sedangkan
untuk konservasi lahan yang diterapkan masyarakat di Kabupaten Kutai Barat
adalah penanaman tanaman tumpang (selingan) yang dapat
mencegah erosi, namun tanaman ini tidak mengganggu penyerapan air tanaman
pokok. Contohnya adalah penanaman singkong yang berdampingan dengan penanaman
cabe. Tanaman singkong digunakan untuk membantu menyuburkan tanah dan mencegah
erosi pada lahan pertanian cabe.
Gb. 1 Embung |
Tumpang Sari |
Daftar Pustaka
Admin. 2011. Konservasi
Air Dalam Menanggulangi Kelangkaan Air. Diunduh di http://grobogan.go.id/info-daerah/artikel/332-konservasi-air-dalam-menanggulangi-kelangkaan-air.html pada 9 November 2012
Anonim 1 .2011. Konservasi
Air. Diunduh di http://cybex.deptan.go.id/konservasi-air pada 9 November 2012
Anonim 2. Pedoman
Teknis Konservasi Air Melalui Pembangunan Embung. Diunduh di http://bebasbanjir2025.wordpress.com/teknologi-pengendalian-banjir/embung/ pada 9
November 2012
Aidiya MJ. 2011. Metode
Konservasi Tanah dan Air. Diunduh di http://kuliahitukeren.blogspot.com/2011/03/metode-konservasi-tanah-dan-air.html pada 9 November 2012
Fianti, Chandra Retno.
2011. Metode Konservasi Air. Diunduh di http://ari-panggih.blogspot.com/2011/12/metode-konservasi-air.html pada 9 November 2012
0 komentar:
Posting Komentar